This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Senin, 08 Juni 2015

Tidak Semua Pulau Indonesia adalah Rumpun Melanesia Kecuali "New Guinea Barat ( Papua )"


 Kepulauan Oseania Yang Sebenarnya

Kepulauan Pasifi sering disebut Oseanic Continent (Benua Oseania). Ada rumpun besar di kawasan pasifik (Oseania), yaitu :
1. Mikronesia
2. Polinesia
3. Melanesia
Kepulauan Fasifik Yang Sebenarnya


 
Mikronesia (dari bahasa Yunani : μικρός 'kecil', νῆσος 'pulau') adalah suatu kawasan di Samudra Fasifik. Filifina terletak di sebelah barat, Papua New Guinea Barat di barat daya, Papua New Guinea.
Negara-Negara yang termasuk Mikronesia :
1. Kepulauan Marshall
2. Palau
3. Nauru
4. Kiribati
5. Kepulauan Mariana Utara
6. Guam
7. Pulaua Wake


Polinesia (dari bahasa Yunani : πολύς banyak, νῆσος pulau) adalah subregion Oseania, terdiri dari grup kepulauan yang lebih dari 1.000 kepulauan yang tersebar di Samudra Pasifik tengah dan selatan.
Negara-negara yang termasuk ke dalam Polinesia yaitu:
1. Australia
2. Tonga
3. Tuvalu
4. Samoa
5. Selandia Baru 

Kepulauan Melanesia Yang Sebenarnya Pada Lingkar Blok



Melanesia (dari bahasa Yunani "pulau hitam") adalah sebuah wilayah yang memanjang dari Pasifik barat sampai ke laut Arafura, utara dan timur laut australia. Istilah ini pertama kali digunakan oleh penjelajah Prancis Jules Dumont d'Urville pada 1832 untuk menunjuk ke sebuah kelompok etnis dan pengelompokan pulau-pulau yang berbeda dari Polinesia dan Mikronesia. Sekarang ini,klasifikasi rasial Dumont d'Urville dianggap tidak tepat sebab dia menutupi keragaman budaya, linguistik, dan genetik Melanesia dan sekarang ini hanya digunakan untuk penamaan geografis saja.
Negara-negara yang termasuk ke dalam Melanesia yaitu:
1. Vanuatu
2. Salomon Island
3. New Guinea (Papua timur/PNG & Papua Barat)
4. Fiji


" Look To Jesus Is Lifes Way "

Selasa, 05 Mei 2015

Tokoh Gereja Papua Tolak Kunjungan Presiden Jokowi 8 - 11 Mei 2015


Pimpinan Gereja-Gereja Ketemu Dengan Presiden Jokowi

 Tokoh Gereja dan Tokoh masyarakat Papua yang tergabung dalam forum gereja-gereja Papua menolak dengan tegas atas kunjungan Presiden Jokowi pada 8 -11 Mei 2015, sebelum meresponi janjinya pada kunjungan pertama bulan desember tahun 2014. 
Setelah janji, Jokowi juga tidak pernah mengungkap beberapa kasus pelanggaran HAM berat yang terjadi di tanah Papua secara tegas, seperti kasus Paniai yang ditembak oleh Militer indonesia yang menewaskan 4 pelajar SMA Negeri 1 Paniai timur.
Dalam tahun 2015 ini, juga beberapa praktek kekerasan negara telah diterapkan oleh aparat negara yang punya senjata kepada seluruh rakyat Papua tanpa melihat budaya hidup orang asli Papua dan tanpa mematuhi hukum demokrasi yang ditetapkan oleh negara indonesia sendiri. Kekerasan tersebut sering tidak pernah kontrol oleh pimpinan kepada bawahannya, ketika anak buahnya ditugaskan di lapangan.
Pimpinan Gereja menambahkan presiden Jokowi tidak mungkin membina dan membangun Papua hanya dengan peletakan batu pondasi pada beberapa daerah di Papua, kalau Presiden tidak menuntaskan semua masalah di papua dari sejak tahun 1960-an hingga saat ini, yang dimediasi oleh pihak netral secara damai dan bermartabat. 
Presiden hanya datang menimbulkan konflik dan kekerasan di tanah Papua yang dibuat oleh militer dan polisi indonesia dengan menggunakan alat negara (senjata), silakan datang. Tetapi, kami pimpinan Gereja-Geraja Papua demi keselamatan nyawa umat kami, maka kami menolak dengan tegas Presiden Jokowi datang ke Papua sebelum meresponi janji-mu, yaitu; Papua tidak hanya membangun sisi kesejahteraan, kesehatan, pendidikan dan infrastruktur, namun saya akan menyelesaikan semua masalah Papua dari akar melalui jalan dialog yang difasilitasi oleh pihak ketiga.

" Look To Jesus Is Lifes Way "

Sabtu, 02 Mei 2015

Yusup Suharyono, SJ Punya Rencana Membungkam Masalah Kemanusiaan di Wilayah Nabire Melalui Ibadah Misa-nya

Pastor Paroki Kristus Sahabat Kita (KSK) Nabire, Yusup Suharyono, SJ  mengungkit masalah kemanusiaan dan meremehkan kaum terpelajar di misa pagi Gereja KSK Nabire, Minggu (03/05/15)  pukul 09.00 WPB.
---------------------------------------------------------------------------------------
“Saya mengetahui dan pernah melihat kaum terpelajar berbicara soal kemanusiaan, seakan Allah tidak bersama mereka,” kata Pastor Paroki KSK Nabire, Yusuf Suharyono, SJ saat kotbah.
Selain dari itu, pastor mengajak umat KSK untuk bersatu teguh, sesuai tema pada misa hari ini, “Memperkokoh Kebersamaan”.
 “Dalam lima sila, terdapat di poin ke dua, yang berbunyi “Kemanusian yang adil dan beradab”. Maka dengan demikian, kita mempersatukan umat dari Sabang sampai Merauke.
-------------------------------------------------------------------------
Seharusnya Sj.ini belajar kembali tentang “pendalaman Alkitab” agar dia tahu kebenaran yang tertulis dalam Alkitab yang tepat. Tetapi, Dia ingin memanfaatkan menjadi Pastor hanya cari makan, itu wajar-wajar saja terjadi, seharusnya kotbahnya tidak seperti begitu kalau benar dia seorang Pastor. Sebenarnya justru Pastor itulah yang harus tegahkan keadilan dan kemanusiaan di tanah Papua yang selama ini dibungkam oleh Pemerintah Indonesia.
Setelah saya membaca isu ini yang dipublikasi melalui majalah black koteka, saya konfirmasi ke nabire, kepada umatnya yang lain “ ternyata khotbah ini benar, diungkap oleh Pastor Sj itu saat dia kotbah tentang firman Tuhan,” setelah itu saya merasa ini khotbah semacam apa ini, kotbahnya macam orang munafik (kafir) yang selalu pro program iblis untuk menghabiskan nyawa umat Tuhan.
----------------------------------------------------------------------------
Selanjutnya saya membernarkan dengan tanggapan juru bicara (jubir) KNPB Wilayah Nabire, Deserius Goo, Yaitu “Negara mempunyai hukum di atas hukum.  Artinya bahwa negara ini punya hukum tetapi tidak pernah menerapkan hukumanya.”
Deserius menilai, hukum dibuat oleh negara ini hanya untuk mencari kepentingan. “Mereka menegakkan pancasila, tetapi mereka juga yang membuat konflik di atas Tanah Papua, khususnya di Nabire.
Selain itu, Deserius mengatakan, sila kedua bangsa ini untuk uang dan jabatan. “Militer Indonesia selama ini melanggar sila kedua: membunuh rakyat Papua dan memenjarakan untuk mendapatkan uang dan jabatan. Sumber : MajalahBlack Koteka

" Look To Jesus Is Lifes Way "

Laporan Penuh KNPB : Aksi Tolak Aneksasi Di West Papua, 1 Mei 2015

Laporan KNPBNEWS 1  Mei  sampai 2 Mei, 2015

Laporan KNPB – Aksi damai menolak aneksasi West Papua ke dalam kekuasaan kolonial Indonesia pada 1 Mei 2015 dilakukan oleh bangsa Papua secara serentak di West Papua. Komite Nasional Papua Barat [KNPB] mengambil peran sebagai mediator aksi damai di teritori West Papua. Organisasi-organisasi Perlawanan yang tergabung dalam United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) juga menyeruhkan rakyat West Papua agar bergabung dalam seruan aksi damai yang dikeluarkan oleh KNPB. Demo damai digelar di berbagai wilayah. Penguasa kolonial Indonesia melalui TNI dn Polri menyikapinya dengan tegas. Penembakan, intimidasi, pembubaran, dan pemenjaraan. Berikut kronologis lengkap sejak 28 April hingga 2 Mei 2015.
28 April 2015
12.00 – Kepolisian Resort Nabire Papua menangkap tiga pemuda Papua, Martinus Pigai (17), Anton Pigome (24), dan Marthen Iyai (28) saat membersihkan “Taman Bunga Bangsa Papua” Oyehe, pusat kota Nabire, Provinsi Papua. Mereka tiga bermaksud memberihkan taman tersebut untuk aksi damai penolakan Aneksasi pada 1 Mei 2015. Tiga pemuda tersebut telah dipulangkan keesoakan harinya, Rabu (29/4/15), Pukul 12:00 siang.
30 April 2015
10:45 – Militer kolonial Indonesia menembak mati Leonardus Magai Yogi, Panglima Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPN-PB) Komando Daerah (Pangkodab) Paniai, di Sanoba Nabire, Papua. Leonardus dilumpuhkan dan ditangkap bersama tiga orang anggota diantaranya, Yulianus Nawipa, Marten Magai dan Melianus Muyapa. Ketiga anggota tersebut kena luka tembak dan yang dirawat di RSUD Nabire. Sementara Leonardus yang dilumpuhkan dan ditangkap hidup-hidup tersebut ditembak mati kembali.
12:12 – Polisi tangkap dan intimidasi 12 aktivis KNPB Manokwari saat membagi-bagi selebaran aksi damai di Lampu Merah, depan pasar Sanggeng, Manokwari. Sebelum ditangkap, aparat mengeluarkan tembakan sebanyak empat kali.
20:00 – Ratusan personil Polisi dan TNI mengepung kantor KNPB di Merauke. Mereka mendirikan tenda untuk mengawasi aktivitas KNPB.
1 Mei 2015
01:06 – Gabungan TNI dan Polri menggrebek kantor KNPB secara brutal dan menangkap 16 anggota KNPB dan Ketua Parlemen Rakyat Daerah (PRD) Merauke, Pangkrasia Yeem. Mereka dibawa ke Markas Polisi Resort Merauke. Mereka yang diantaranya: Gento Emericus Dop (Ketua KNPB Merauke), Yosep Muyan (Anggota KNPB Merauke), Yosep Imbanop (Ketua Parlemen Suku Muju), Zakarias Y. Sraun (Ketua KNPB Sektor Ongkatmit) , Emanuel Matemko, Yohanes Kayop, Ibrahim Dewap, Jan Obakam, Iknasius Wamin, Thomas Pisakai, Fransisku Pisakai, Julianus Tabiet dan Isak Sosochom (pada pukul 17.00 sore, mereka dipulangkan).
08:00 – Rakyat Yahukimo yang dimediasi KNPB telah turun di Dekai, Yahukimo untuk menolak aneksasi dan mendukung ULMWP untuk masuk MSG. Aksi dipusatkan di dua tempat. Di titik pertama, pertigaan Jhon Banua, rakyat West Papua melakukan aksi dibawah teror 4 truk polisi bersenjata lengkap. Sementara, di titik kedua, di Pertigaan PT. Agung Mulia, Rakyat dibawah komando ketua KNPB, Erinus Suhun menggelar aksi dan membacakan pernyataan KNPB. Aksi bubar pada jam 11 siang.
10.00 – Aksi demo damai menolak aneksasi West Papua ke dalam Indonesia di Jayapura dibawah pimpinan Bazoka Logo, Juru Biara KNPB dimulai di Gabura Uncen, Perumnas III, Waena, Jayapura, West Papua.
10:15 – Selanjutnya, Polisi Indonesia dan TNI dengan kekuatan besar memblokade aksi damai dan langsung (tanpa negosiasi) membubarkan dan menangkap dan mengintimidasi ratusan massa rakyat sipil. Sebanyak 30 orang ditangkap dan dibawa ke Rumah tahanapan Polisi Resort Kota Jayapura. Mereka adalah: Bozoka Logo (Juru biraca KNPB Pusat), Ogram Wanimbo (ketua Diplomasi KNPB Pusat), Nopen Asso (anggota KNPB), Nita wenda (anggota KNPB) Ibu Paulina Pakage, Lascar Matius Sama (anggota KNPB), Mandenas Sol (Angota KNPB pusat), Sam Lokon, Hosea Yeimo (anggota KNPB), Musa Boma, Isak Togotly (anggota KNPB anak sekolah SMA), Yoner Uaga (Anggota KNPB Timika), Otniel Balingga (anggota KNPB), Teren Surabut (BEM Uncen Bidang Hukum Dan Ham), Natalis Edoway, Yance Uaga (anggota KNPB), Kosmos Iyai, Tepanius Tabuni, Natalis Goo, Allo Yeimo (anggota KNPB), Yusup Giban, Joni Soll, Sony Dogopia, Oto Mabel (anggota KNPB), Ukum Himan, Lember Gwijangge, Anton Gabay (anggota KNPB), Soa Mabel (anggota KNPB), Awel Wetapo dan Alidius Kotoki. (Mereka dipulangkan pada tanggal 2 Mei 2015, pukul 09.00 pagi. Sementara Bazoka Logo, Ogram Wanimbo dan Yoner Uaga akan wajib lapor pada hari Senin mendatang).
10:16 – TNI/Polri bersenjata lengkap melakukan pengrusakan terhadap sekretariat KNPB & PRD Kaimana. Polisi sempat bakar sekretariat KNPB tapi rakyat Papua berhasil padamkan apinya. Sementara itu, Setelah Ruben Furay (Ketua KNPB Kaimana) dan Sepi Surbay (anggota KNPB) ditangkap saat hendak melakukan orasi menolak aneksasi Papua ke Indonesia. (Hingga saat ini keduanya belum dibebaskan).
10:18 – Di fak-fak rakyat West Papua juga turun jalan, walau demikian, Polisi membubarkan.
10:30: Ibadah peringatan hari aneksasi mulai dilakukan di halaman kantor KNPB Timika. Wakil-wakil Parlemen Rakyat Daerah Timika menghadiri ibadah bersama ratusan massa rakyat West Papua. Setelah ibadah, rakyat membuat tanda tangan diatas kain putih sebagai dukungan terhadap ULMWP untuk diterima menjadi anggota Melanesian Spearhead Groups (MSG). Ibadah berlangsung aman sekalipun ada intervensi dari intelijen Indonesia dan teror udara melalui patroli hellycopter milik PT. Freeport yang dipakai Indonesia untuk memantau dan menakuti rakyat West Papua di Timika.
11:30 – Rakyat West Papua di Manokwari turun jalan untuk menolak aneksasi West Papua ke dalam Indonesia, sekaligus mendukung ULMWP untuk menjadi anggota MSG. Namun Polisi dengan kekuatan penuh membubarkan massa rakyat dan menangkap 400 lebih masa rakyat. Mereka lalu dipulangkan pada sore hari.
11.30 – Di Asmat, rakyat West Papua juga melakukan ibadah peringatan Aneksasi West Papua kedalam Indonesia. KNPB Wilayah Asmat membacakan pernyataan yang meminta PBB melihat kembali perjanjian New York. Mereka juga mendukung ULMWP untuk diterima menjadi anggota MSG.
12.00 – Rakyat West Papua di Sorong juga membentangkan spanduk-spanduk dukungan terhadap ULMWP, dan menolak aneksasi West Papua ke dalam Indonesia.
12.00 – Rakyat West Papua melalui KNPB dan PRD di Nabire mengadakan jumpa press. Mereka menolak Aneksasi dan menyeruhkan negara-negara melanesia untuk mendukung ULMWP menjadi anggota MSG. Mereka juga mengutuk penangkapan aktivis di berbagai daerah di seluruh West Papua.
12.15 – Bertempat di Pendopo Adat Biak, rakyat West Papua membentangkan spanduk-spanduk penolakan aneksasi West Papua ke dalam Indonesia. Ketua PRD Biak, Apolos Sroyer mengutuk keras proses aneksasi dan meminta negara-negara Melanesia mendukung upaya ULMWP untuk menjadi anggota MSG.
Aksi serentak rakyat West Papua yang dimediasi KNPB secara damai memiliki tuntutan utama yakni:
1.   Mengutuk dan menolak aneksasi West Papua kedalam Indonesia 1 Mei 1963
2. Menyatakan ULMWP sebagai wadah representasi rakyat West Papua, dan mendukung ULMWP didaftarkan sebagai anggota MSG.
3.   Menuntut referendum sebagai solusi damai, demokatis dan final.
Segala upaya penguasa kolonial Indonesia untuk menghentikan perjuangan pembebasan bangsa Papua Barat tidak akan membuat kami mundur. Kami tetap berkomitmen mendorong gerakan perlawanan damai dan bermartabat untuk memenuhi hak fundamental rakyat West Papua untuk menentukan nasibnya sendiri, diatas teritori West Papua.“Kita Harus Mengakhiri”
 -----------------------------------------------------------------------------
Di Laporkan oleh -Badan Pengurus Pusat KNPB
Jayapura, 2 Mei 2015
Victor Yeimo, Ketua Umum KNPB

Ones Suhuniap, Sekretaris KNPB

" Look To Jesus Is Lifes Way "

Wartawan Indonesia Membohongi Kronologis Militer Indonesia Tembak Leonardus Yogi dkk Di Nabire

Gabungan TNI & Polisi serta Tim Khusus menembak Leonardus Magay Yogi Pimpinan TPN Wilayah Paniai, pada hari kamis 30 april pagi, sekitar pukul 10.45 WIT di Kampung Sanoba atas Distrik Nabire Kabupaten Nabire, Papua. Pengejaran dan penangkapan dilakukan gabungan TNI & Polisi/tim khusus terhadap Panglima TPN-OPM Divisi II Pemka IV Wilayah Paniai, Leonardus Magai bersama 5 orang anggotanya.
Dari kronologis yang diterima saksimata, di area Pantai Gedo Kampung Sanoba, aparat Satgas Polda dan Timsus mengejar Pimpinan TPN-OPM Divisi II Makodam Pemka IV Paniai bersama kawan-kawannya yang sedang menggunakan mobil taksi Toyota Innova dengan nomor DS 7372 K. Saat itu TNI/POLRI Kejar sambil mengeluarkan peluru sembarangan tanpa melihat rumah warga, akhirnya Mobil yang di pake oleh rombongan Leo Yogi berhenti.
Namun, saat pemberhentian mobil mereka, pimpinan TPN-OPM tidak mengeluarkan senjata api,sebab mereka dalam keadaan takut. Beberapa media Indonesia yang diberitakan rombongan Leo Yogi keluarkan senjata api itu hanya mengelabui isu ini dan tipu belaka saja sebab yang kejar adalah bukan TPN-OPM, tetapi dari Timsus.
Satgas dan Timsus Nabire sambil mengeluarkan sejata api tanpa melihat rumah warga. Kemuadian aparat keamanan melepaskan tembakan sembarangan ke arah Leonardus Yogi (Pimpinan TPN/OPM), Yulian Nawipa, dan 2 orang namanya tidak ketahui (Anggota TPM-OPM) serta Melianus Muyapa (Sopir mobil) langsung dapat ditembak melumpuhkan mereka. Selanjutnya, Pimpinan TPN-OPM bersama Yulian Nawipa dan Marchel Muyapa (sopir) ini dibawa ke RSUD Nabire untuk di evakuasi. Dua orang anggota TPN-OPM yang kena tembakan ringan itu melarikan diri, sementara namanya tidak diketahui.
Kemudian, beberpa media Indonesia menyatakan gabungan Timsus, satgas TNI polisi di nabire hanya menangkap mengamankan itu Pimpinan TPN – OPM Leonardus Yogi dan anggotanya di tangkap itu, berita tipu. Sebenarnya itu, gabungan TNI dan Polisi serta BIN kejar mereka sambil mengeluarkan senjata api tanpa melihat masyarakat yang ada di pinggir jalan. Makanya rombongan Leonardus suruh berhenti sopirnya, jangan sampai warga yang ada di sekitar sanoba ada yang kena tembakan. Akhirnya Leo dan anggotanya mengerahkan diri ditembak melumpuhkan, kemudian dipertengahan jalan Leonardus Yogi ditembak mati peristiwa itu terjadi sekitar pukul 10 :40 waktu papua. 
Pura-pura TNI /Polisis bawa ke RSUD nabire bersama Yulian Nawipa & Marchel Muyapa (sopir). Sesampai di RSUD wartawan majalahselangkah namanya Yulianus Kuayo, mau tanyakan kronologis dan mau ambil fotonya di RSUD, tetapi pihak TNI/Polisi menangkapnya dan dibawa ke polres nabire, pada hal ini wartawan yang punya kartu ID. Untuk sementara mayat Leonardus bersama 2 orang yang kena tembakan di tahan di Polres Nabire. Dikabarkan bahwa Mayat Leonardus Magay Yogi akan dibawa ke jayapura oleh timsus, TNI/Polisi Indonesia. Selamat mediasi isu ini ke dunia internasional. (saksimata).


" Look To Jesus Is Lifes Way "

Rabu, 29 April 2015

Pdt.Benny Giay : Tidak Ada Ruang Gerak Bagi Orang Asli Papua


Seorang Doktor dan Seorang Gembala Gereja KINGMI di tanah Papua Bpk Pdt. Dr.Benny Giay  merasa, seakan orang asli papua itu tidak punya ruang gerak (jalan keluar) karena semua orang asli Papua selalu dipantau terus oleh radikalis negara indonesia (TNI, POLRI, BIN & BAIS) dalam setiap aktivitas yang dilakukan oleh orang asli Papua. 
Hal ini di alami bukan hanya masyarakat sipil orang asli papua, tetapi juga mereka yang menjabat sebagai gubernur, bupati, walikota, camat (PNS di dalam Pemerintah Indonesia) dan semua pekerja swasta serta LSM juga dalam keadaan tekanan dari oknim-oknum tadi. Saya tidak tahu mereka (Indonesia) lakukan seperti ini, kepada kami orang asli papua. Rupanya ini kerja menghabisi orang asli papua yang berumpun melanesia itu. Maka, saya minta Indonesia harus membuka ruang dialog damai yang difasilitasi oleh pihak yang netral, dan segera tuntaskan kasus pelanggaran HAM berat di paniai yang menewaskan 4 pelajar SMA Negeri I Paniai timur pada 8 desember 2014, tahun lalu, serta membebaskan jurnalis asing masuk ke Papua.

" Look To Jesus Is Lifes Way "

Jumat, 03 April 2015

Papua Minta : JOKOWI Bentuk KPP HAM Tentang Kasus di Paniai





" Look To Jesus Is Lifes Way "

TUHAN ITU SELALU ADA SAMA KITA


GERAKAN MESIANIS PAPUA
 (Mesianism Movement Of Papua)
==================================
 

Ciri – ciri manusia yang paham pada mesianisme di papua :
  1. Selalu rekonsiliasi melalui budayanya sendiri
  2. Meyakini bahwa Tuhan selalu ada dengan kita
  3. Selalu mengangkat nama Tritunggal Allah dalam bahasanya sendiri
  4. Selalu mempertahankan kearifan lokal yang ada dari nenek moyang
  5. Dijadikan Tuhan sebagai Universal, tetapi tidak transeden
  6. Dijadikan Papua sebagai Bangsa yang dijanjikan oleh Tuhan
  7. Selalu berpikir bahwa kelebihan yang saya miliki adalah titipan kekuatan Tuhan
  8. Selalu mengikuti Jalan Tuhan tanpa melupahkan hukum budaya
  9. Dipercaya bahwa Tuhan Yesus Kristus (Tuhannya Yesus Kristus) adalah Tuhan Maha Pencipta, dan Yesus Kristus adalah yang diurapi oleh Pencipta, untuk menjadi jalan, terang dan kasih bagi seluruh bangsa, serta Roh kudus adalah selalu ada dalam diri kita
  10. Selalu berdoa dengan tidak main-main serta Membaca Alkitab dan merenung dengan tenang
  11. Tidak selalu berkata-kata dengan sembarangan tanpa sadar dan berpikir



" Look To Jesus Is Lifes Way "

GMP : Selamat Paskah Kematian Keyeidaba

KOYEIDABAA ialah tokoh mesianis orang Mee yang memiliki karisma untuk mengadakan makanan hanya dengan menggosokkan tangan di badan. Koyeidaba hadir ketika orang Mee mengalami kelaparan  dan kekeringan berpepanjangan. Banyak versi muncul dibalik kematian tokoh karismatik  itu. Ada yang menyebut, ia dibunuh karena napotis (karisma dipakai untuk keluarga sendiri), versi lain, Koyeidaba dipanah karena orang Mee pada waktu itu iri hati padanya. Pada artikel ini, saya hanya meneliti keberadaan Touye Kapogeiye atau Kitab Touye yang pernah diminta oleh Koyeidaba agar dirinya selamat dari pengejaran.
Siapa Koyeidaba ?
Koyeidaba lahir di Pugo, Paniai Timur. Ibu Koyei bernama Kibiuwo, dan saudari perempuan ada tiga, Nenei Daba, Noku dan Yegaku. Nama ayahnya, tidak diketahui.  Proses lahirnya Koyei, aneh. Ketika mamanya pergi kencing, dari tempat itu muncul tangisan  seorang  bayi mungil, lalu dipelihara hingga besar. Ayahnya menolak sebagai anaknya, namun Kibiuwo dan tiga kakaknya bersikeras untuk memeliharanya.
Enam bulan awal, Koyei tidak mau makan, namun bertumbuh seperti manusia normal. Oleh sebab itu, ayahnya menyebut anak itu “Aya Yokaa” artinya, anak dari khayangan atau anak dari surga.
Ketika sudah menginjak remaja, anak itu sudah mulai membuat mujisat. Ia mengeluarkan makanan hanya dengan menggosok tangan ke badannya. Oleh sebab itu, ayahnya menamai “Koyeidaba” (Natalis Pakage, 1997).
“Daba” artinya “miskin papa”. Koyei, secara etimologis, dari kata “Ko” dan “Yei”. Ko dipakai untuk menyapa seorang perempuan (tunggal). Sedangkan perempuan dalam jumlah yang banyak disebut Koukoo. Sebaliknya untuk laki-laki disapa Kee (tunggal), atau keikee (jamak). Yei adalah nama lain dari sapaan “Wahai”. Jadi Koyeidabaa artinya, “Wahai perempuan miskin papa – [saya hadir untuk menyelamatkanmu]”. Dalam kurung kami tambahkan sendiri.
Koyeidaba kemudian dibunuh di Idakebo, setelah berhari-hari dikejar dari kampun Pugo, Paniai Timur. Dalam pengejaran itu, Koyeidaba meminta kedua saudarinya, Noku dan Yegaku untuk pergi carikan kitab Touye agar dirinya selamat. Namun sebelum dirinya mendapat kitab tersebut, Koyeidaba sudah dipanah mati.
Sebelum menghembuskan nafas terakhir, Koyeidaba berkata: “Aku menaruh kasih sayang kepada kalian agar hidup tanpa kurang suatu apapun. Namun kamu tidak mengerti aku. Maka dari  itu, kamu membunuh aku. Selanjutnya silakan kamu hidup bersusah payah”. Sumber : Swarapapua




" Look To Jesus Is Lifes Way "

Senin, 23 Maret 2015

Paus Fransiskus : Eksekusi Mati Yang Dilakuakn Adalah Kegagalan Hukum Pemerintahan

Paus Fransiskus: Vatikan Tolak Hukuman Mati

Paus Fransiskus. REUTERS/Tony Gentile

TEMPO.COVatikan: Paus Fransiskus mengutuk penerapan hukuman mati. Menurut dia, Vatikan tetap tidak menerima penerapan hukuman itu, bahkan untuk menghukum kejahatan yang paling mengerikan. 
Dalam pidato kepada Komite Internasional terhadap hukuman mati pada Jumat, 20 Maret 2015 waktu setempat, pemimpin umat Katolik sedunia tersebut mengatakan: "Saat ini hukuman mati tidak dapat diterima, tidak peduli seberapa serius kejahatan yang dilakukan."
Paus menambahkan eksekusi mati yang dilakukan oleh negara merupakan kegagalan hukum karena pemerintah 'membunuh atas nama keadilan'. Dia mengatakan pikirannya itu berasal dari ajaran gereja tentang pentingnya kehidupan manusia.
Paus Fransiskus menerima bahwa orang harus dihukum atas kejahatan mereka. "Tapi, ketika hukuman mati diterapkan, tidak untuk tindakan saat agresi, melainkan untuk suatu tindakan yang dilakukan di masa lalu," ucapnya. 
Selain mengutuk hukuman mati Paus juga mengkritisi hukuman seumur hidup. "Penjara seumur hidup membuat tahanan menjadi mustahil untuk merencanakan masa depan, dan karena itu dapat dianggap sebagai semacam hukuman mati terselubung."
Hukuman mati telah diterapkan di hampir setiap negara di dunia, tapi sekarang mulai dilarang di banyak tempat termasuk Inggris.
Di Indonesia, saat ini sepuluh terpidana narkoba menunggu dieksekusi mati. Sebagian dari mereka menempuh upaya peninjauan kembali sebagai langkah terakhir menghindari eksekusi mati.

" Look To Jesus Is Lifes Way "

Minggu, 22 Maret 2015

Pesan Dari : Kakak Benny Wenda (West Papua) dan Uskup Desmond Tutu (South Africa) Untuk Rakyat Papua

Benny Wenda & Uskup Desmond Tutu


Benny Wenda adalah seorang putra asli Papua yang sedang memperjuangkan dan kampanye dengan menangis kepada Negara-negara di dunia terutama benua eropa dan afrika demi rakyat dan bangsanya. Dia tahu perlakuan yang dilakukan oleh Negara Indonesia mulai sejak tahun 1960-an sampai saat ini, sangat mengedihkan, sebab rakyat papua asli (rumpun Melanesia) semakin minoritas (punah) di atas tanah yang kaya-raya itu akibat penembakan seperti binatang oleh ABRI Indonesia secara langsung maupun secara perlahan.
Peraih hadiah Nobel Pedamaian tahun 1984, Uskup Desmond Tutu mengharapkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) membuka mata terhadap segala bentuk penindasan yang dialami rakyat Papua Barat dan megoreksi kembali kesalahan atas aneksasi Papua ke dalam Indonesia yang dinilai merugikan rakyat Papua.
Hal itu disampaikan uskup kepada Benny  Wenda, juru bicara United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) pada saat keduanya bertemu di Cape Town, Afrika Selatan 27 Februari 2015 lalu.
"Saya terkejut untuk mengetahui bahwa Papua Barat masih belum bebas. Saya tidak berpikir bahwa hal-hal seperti ini masih terjadi. Saya menelepon Perserikatan Bangsa-bangsa dan semua badan yang relevan untuk meminta melakukan apa yang benar, karena mereka tahu, untuk Papua Barat," kata uskup asal Afrika Selatan ini dikutip freewestpapua.org
"Saya ingin menambahkan suara saya untuk menumbuhkan panggilan internasional kepada Sekretaris Jendral PBB untuk mereview kembali dalam kaitannya dengan penentuan pendapat rakyat tahun 1969."
Uskup menegaskan selama orang lain merasakan kebebasan, sementara lainnya tidak merasakan kebebasan, maka tentu merupakan ketidakbebasan yang dirasakan bersama.
Beliau (Kakak Benny Wenda) Menyampaikan, semua orang asli Papua bersatu untuk pro-penentuan nasip sendiri bagi bangsa Papua. Maka, dengan persatuan kita pasti akan menang, dan seharusnya orang Papua asli tidak boleh dengar dan terima semua tawaran Negara Indonesia sebab dia tawar supaya kamu akan habis bukan dia mau mensejahterakan kalian.


" Look To Jesus Is Lifes Way "

Kronologi Pelanggaran HAM Berat di Paniai Papua


Kronologis 5 Pelajar SMA Ditembak Mati Oleh ABRI
dan
17    Warga Lainnya Luka-Luka Berat Di Paniai – Papua
 I.         Kronologis
Kejadian ini, terjadi pada hari Minggu,7 Desember 2014, sekitar pukul 00:15 WP (Jam 12:00 Malam). Saat itu, satu mobil Fortuner tanpa lampu melaju di depan pondok natal pemuda setempat, menuju ke Madi. Tiga orang pemuda yang berada di pondok natal tersebut menyampaikan kepada pengendara mobil untuk menyalakan lampu mobil. Mereka hanya sampaikan ini malam, jadi pasang lampu baru lewat. Kita sama-sama jaga dan kami juga merayakan natal jadi kamu juga menghargai kami. Namun pengemudi mobil yang rupanya berisi aparat keamanan langsung lewat tanpa pembicaraan apapun. Tiga pemuda itu kembali ke pondok seperti biasa. Mereka tidak pikir apa yang terjadi, karena mereka tidak buat kesalahan.
Mereka tiga asyik pasang lagu-lagu natal dan menikmati lagu natal, tiba-tiba satu truk berisi aparat gabungan (TNI dan Polisi serta Timkhus ABRI) dan mobil fortuner dari arah Madi berhenti di depan Pondok Natal. Mereka menganiaya Yulianus Yeimo sampai tidak berdaya dan mereka (ABRI) bongkar Pondok Natal itu.
Pada malamnya Pasca penganiayaan tersebut terjadi, maka pada pagi harin, senin 8 Desember 2014, masyarakat dari kampung Ipakiye menuju ke kota Enarotali yang jaraknya diperkirakan 5 Km dengan tujuan menanyakan dan meminta penjelasan dari aparat keamanan mengenai pelaku dan mobil yang dikendarai.
Sekitar pukul 10.00 WIT (Pagi), karena marah, masyarakat lalu membakar satu buah mobil Fortuner yang diduga sebagai mobil yang semalam melintas di depan pondok natal. Setelah itu mereka berkumpul di lapangan Karel Gobai, sambil bernyanyi dan waita. Tindakan masyarakat ini ternyata ditanggapi secara brutal oleh aparat keamanan. Mereka (ABRI) langsung menembak masyarakat yang ada di lapangan Karel Gobai itu. Lapangan Karel Gobai itu terletak kantor koramil dan kantor polisi. Mereka (korban) itu benar-benar masyarakat sipil dan pelajar. Jadi peristiwa berdarah di Paniai ini tidak ada kaitan dengan Papua Merdeka atau TPN OPM,”Kata saksi lapangan.
II.      Lima Pelajar SMA Ditembak Mati Oleh ABRI
Berdasarkan penelusuran, 5 orang yang ditembak mati ABRI adalah pelajar SMA Negeri 1 Paniai Timur adalah sebagai Berikut :
1.Simon Degei berusia 18  Tahun, Ia Siswa di SMA Negeri 1 Paniai  dan saat itu berada di Kelas  III. Ia ditembak mati di tempat kejadian dan saat itu masih dijejer bersama mayat lainnya di lapangan sepak bola Karel Gobay.
2.Otianus Gobai berusia 18  Tahun, Ia Siswa SMA Negeri 1 Paniai Kelas  III, mengenakan baju sekolah, Osis. Ia ditembak mati di tempat.
3.Alfius Youw berusia 17 Tahun, Ia juga adalah siswa SMA Negeri 1 Paniai  Kelas  III. Tampak di foto, dia mengenakan baju olahraga biru. Sama dengan tiga lainnya, ia ditembak mati di tempat.
4.Yulian Yeimo  berusia 17 Tahun, Ia belajar di SMA Negeri 1 Paniai . Saat ini berada di kelas I. Ia meninggal di RSUD Paniai.
5.Abia  Gobai  berumur 17 Tahun, Ia juga adalah siswa SMA Negeri 1 Paniai. Seperti 3 rekan lainnya, ia berada di Kelas  III.  Abia ditemukan  tewas ditembak di Kampung Koge Kotu, sebelah lapangan terbang, sekitar 400 meter dari Kantor Polres Paniai. Mayat Abia  Gobay  telah dibawa pergi ke rumah oleh keluarga. Malam ini  tidak dijejer bersama mayat empat rekannya.
III.      Tujuh Belas Warga Yang Luka-Luka Berat
Tujuh Belas Warga yang tampak kritis luka tembak di RSUD Paniai. Nama-namanya adalah sebagai berikut :
1.      Oni  Yeimo (Pemuda) dirawat di RSUD Paniai di Madi.
2.      Yulian Mote (25 Tahun, PNS) dirawat di RSUD Paniai di Madi.
3.      Oktovianus Gobay (Siswa SMP KLS I) dirawat di RSUD Paniai di Madi.
4.      Noak Gobai  (Mahasiswa di STIKIP Semester V) dirawat di RSUD Paniai.
5.      Bernadus Magai Yogi  (Siswa SD KLS IV) dirawat di RSUD Paniai di Madi.
6.      Akulian Degey  (Siswa SMP KLS 1) dirawat di RSUD Paniai di Madi.
7.      Agusta Degey ( 28 Tahun, Ibu Rumah Tangga) dirawat di RSUD.
8.      Andarias Dogopia (Pemuda) dirawat di RSUD Paniai di Madi.
9.      Abernadus Bunai  (Siswa SD KLS IV) dirawat di RSUD Paniai di Madi.
10.  Neles Gobay  (PNS) dirawat di RSUD Paniai di Madi.
11.  Jerry Gobay (Siswa SD KLS V) dirawat di RSUD Paniai di Madi.
12.  Marice Yogi (52 Tahun, Ibu Rumah Tangga) dirawat di RSUD Paniai di Madi.
13.  Oktovianus Gobay  (Siswa SD KLS V) dirawat di RSUD Paniai di Madi.
14.  Yulian Tobai  (Satpam RSUD) dirawat di RSUD Paniai di Madi, kritis.
15.  Yuliana Edoway (Ibu Rumah Tangga) dirawat di RSUD Paniai di Madi.
16.  Jermias Kayame (48 Tahun, Kepala Kampung Awabutu) dirawat di RSUD.
17.  Selpi Dogopia (34)
Untuk itu, Kami membutuhkan dukungan dari semua pihak yang peduli dengan masalah kemanusiaan, untuk menuntut KOMNAS HAM RI Menyelesaikan Kasus ini sesuai hasil investigasi tanpa membelokan ke ranah hukum yang tidak memuaskan bagi keluarga korban, sekaligus menuntut Pemerintahan JOKOWI-JK Menyelesaikan kasus ini melalui pembentukan KPP HAM.
Oleh : Gempa – KPH - Berapi

Ingatan

Hanya " SATU PAPUA " Dari Dulu Menjadi " SATU Dan KUAT " Demi Mewujudkan Impian Masa Depan Bangsa Papua. Menulis tentang apa yang saya saksikan dengan MATA, HATI, dan PIKIRAN ke-MELANESIA-an saya di West Papua sebelum menerima salah satu bagian dari hidup yang mutlak, yakni KEMATIAN...

Message For Visitor

=== Write about what I see with EYES, HEART and MIND the MELANESIA's Version my West Papua before receiving one part of life is absolute, ie DEATH ===