Sabtu, 02 Mei 2015

Yusup Suharyono, SJ Punya Rencana Membungkam Masalah Kemanusiaan di Wilayah Nabire Melalui Ibadah Misa-nya

Pastor Paroki Kristus Sahabat Kita (KSK) Nabire, Yusup Suharyono, SJ  mengungkit masalah kemanusiaan dan meremehkan kaum terpelajar di misa pagi Gereja KSK Nabire, Minggu (03/05/15)  pukul 09.00 WPB.
---------------------------------------------------------------------------------------
“Saya mengetahui dan pernah melihat kaum terpelajar berbicara soal kemanusiaan, seakan Allah tidak bersama mereka,” kata Pastor Paroki KSK Nabire, Yusuf Suharyono, SJ saat kotbah.
Selain dari itu, pastor mengajak umat KSK untuk bersatu teguh, sesuai tema pada misa hari ini, “Memperkokoh Kebersamaan”.
 “Dalam lima sila, terdapat di poin ke dua, yang berbunyi “Kemanusian yang adil dan beradab”. Maka dengan demikian, kita mempersatukan umat dari Sabang sampai Merauke.
-------------------------------------------------------------------------
Seharusnya Sj.ini belajar kembali tentang “pendalaman Alkitab” agar dia tahu kebenaran yang tertulis dalam Alkitab yang tepat. Tetapi, Dia ingin memanfaatkan menjadi Pastor hanya cari makan, itu wajar-wajar saja terjadi, seharusnya kotbahnya tidak seperti begitu kalau benar dia seorang Pastor. Sebenarnya justru Pastor itulah yang harus tegahkan keadilan dan kemanusiaan di tanah Papua yang selama ini dibungkam oleh Pemerintah Indonesia.
Setelah saya membaca isu ini yang dipublikasi melalui majalah black koteka, saya konfirmasi ke nabire, kepada umatnya yang lain “ ternyata khotbah ini benar, diungkap oleh Pastor Sj itu saat dia kotbah tentang firman Tuhan,” setelah itu saya merasa ini khotbah semacam apa ini, kotbahnya macam orang munafik (kafir) yang selalu pro program iblis untuk menghabiskan nyawa umat Tuhan.
----------------------------------------------------------------------------
Selanjutnya saya membernarkan dengan tanggapan juru bicara (jubir) KNPB Wilayah Nabire, Deserius Goo, Yaitu “Negara mempunyai hukum di atas hukum.  Artinya bahwa negara ini punya hukum tetapi tidak pernah menerapkan hukumanya.”
Deserius menilai, hukum dibuat oleh negara ini hanya untuk mencari kepentingan. “Mereka menegakkan pancasila, tetapi mereka juga yang membuat konflik di atas Tanah Papua, khususnya di Nabire.
Selain itu, Deserius mengatakan, sila kedua bangsa ini untuk uang dan jabatan. “Militer Indonesia selama ini melanggar sila kedua: membunuh rakyat Papua dan memenjarakan untuk mendapatkan uang dan jabatan. Sumber : MajalahBlack Koteka

" Look To Jesus Is Lifes Way "

0 comments:

Posting Komentar

Ingatan

Hanya " SATU PAPUA " Dari Dulu Menjadi " SATU Dan KUAT " Demi Mewujudkan Impian Masa Depan Bangsa Papua. Menulis tentang apa yang saya saksikan dengan MATA, HATI, dan PIKIRAN ke-MELANESIA-an saya di West Papua sebelum menerima salah satu bagian dari hidup yang mutlak, yakni KEMATIAN...

Message For Visitor

=== Write about what I see with EYES, HEART and MIND the MELANESIA's Version my West Papua before receiving one part of life is absolute, ie DEATH ===