Hasil dari beberapa kali letusan proses magmatisme yang terjadi dan prosesnya sedang berlanjut sampai saat ini, maka pulau papua saat ini sampai kedepan menjadi kaya akan sumber daya mineral, sehingga sebagiannya dieksploitasi oleh PT.Freeport Indonesia di areal pegunungan salju abadi pulau papua (pulau convergen land).
Koloni-koloni yang pernah kunjungi setelah para ekspedisi (pelaut) dari spanyol adalah seperti, jepang yang pernah menghadapi peperangan besar-besaran di asia dan pasifik (versi para orang tua pedalaman papua disebut “perang NIPON), belanda dengan misinya penyebaran agama kristen di papua bagian pesisir, serta para misionaris dari roma dan amerika di bagian selatan pulau papua sampai pegunungan tengah papua. Sebelum mereka datang ke papua, mereka pasti mempelajari berbagai ilmu pengetahuan secara matan khususnya ilmu-ilmu bumi (geologi), sehingga ada yang diberi nama pulau itu adalah “PULAU EMAS.” Terbuktinya penemu awal kandungan tembaga terbesar di pegunungan es papua adalah seorang geolog muda dari belanda namanya J.J.Dozy serta hasil kajiannya pasti dilaporkan kepada para geolog di belanda serta negara-negara lain di dunia, maka akhirnya di hadirkan perusahan tembaga oleh negara belanda serahkan ketangan indonesia melalui kekuatan amerika. Maka saya duga bahwa saat itu pasti belanda takut sekali kepada amerika sehingga terburu-buru serakan ke tangan indonesia yang baru saja menjadi kolonial di papua sampai saat ini, itulah yang disebut sebagai belanda tidak bertanggung jawab untuk meneruskan perjuangan papua merdeka yang sebelumnya belanda mengajak dideklarasikan kemerdekaan papua pada 1 desember 1961 di holandia (sekarang = port numbay).
Para kolonial tidak terhenti hanya beberapa negara di atas, tetapi muncul lagi kolonial indonesia yang dibasiskan oleh amerika berdasarkan new york agreement menghasilkan penentuan pendapat rakyat (PEPERA 1969) yang penuh rekayasa dan manipulatif, dengan tujuan membangun hubungan bilateral dalam bidang ekonomi dan sumber daya mineral yang pada akhirnya memunculkan konflik berkepanjangan di tanah papua melanesia di kemudian hari. Akibat dari upaya-upaya tadi memumculkan berbagai pelanggaran Hak Asasi Manusia serta munculnya fenomena-fenomena genosida etnis melanesia di atas tanahnya sendiri pada saat ini sampai sepanjang kehidupan. Kapan akan berhenti semua artefak konflik kolonial di atas tanah papua (convergen land).....? Kapan akan muncul perdamaian di tanah kami....? siapa sebenarnya patriot sosial untuk mendamaikan kami di tanah itu....? Please.....! Tuhan Alam Papua turut menyelesaikan semua persoalan itu demi kami (generasi muda = benteng terakhir) untuk mengalahkan musuh-musuh yang ada di keliling kami, agar kami ingin memperoleh jawaban yang pasti dari-Mu pada pertanyaan tadi.
- Pada saat Konferensi Meja Bunda (KMB) yang dilaksanakan di Deng Haank negeri belanda yang bertujuan belanda menyerahkan kedaulatan kepada indonesia berdasarkan sidang paripurna parlement belanda, dengan isi-nya Negara Republik Indonesia Serikat, atas permintaan Sukarno melalui surat usulan kedaulatan yang berisi, Negera Republik Indonesia Serikat (RIS) merdeka, hanya rumpun melayu, tidak termasuk rumpun melanesia. Tetapi, Mengapa presiden sukarno berubah pikiran dari indonesia, kemudian merebut papua.....? SAYA DUGA, pasti oknum tertentu yang mengatasnamakan orang pribumi papua (melanesian) meninjeksi kepada presiden sukarno untuk bergabung dengan indonesia....? siapa mereka....?
- Setelah itu, wakil presiden indonesia Muhammad Hatta, beberapa hari tidak menyetujui, bahwa papua tidak termasuk dalam indonesia alasannya, berdasarkan surat usulan kedaulatan kepada parlemen belanda sebelumnya, yaitu “indonesia merdeka hanya rumpun melayu dari sabang sampai amboina” tidak termasuk rumpun melanesia di papua, maksudnya biarlah papuan sendiri menentukan nasibnya sendiri. Beberapa hari ada pro dan kontra muncul antara Presiden sukarno dan wakil presiden Muh. Hatta, namun akhirnya wakil presiden mengikuti keinginan dan kesepakatan presiden dan oknum tertentu yang mengatasnamakan rumpun melanesia. Setelah itu presiden melahirkan TriKora di alung-alung utara kota yogyakarta, dan langsung menugaskan Majend Jendral Suharto, sebagai panglima pembebasan irian barat dalam negara kesatuan republik indonesia. Adoo....! Saudara-saudara cari tahu dulu siapa-siapa yang kerjasama dengan presiden untunk papua barat menjadi bagian dari NKRI......?
- Kita perlu tahu bahwa siapa-siapa orang asli papua yang menjadi promotor TNI saat tahun 1968 sampai tahun 1969....? sehingga rakyat papua yang tidak tahu apa-apa dapat dibunuh, disiksa dan dipaksa untuk pemilihan yang disebut dengan PEPERA 1969 itu......!
- Setelah kita mengetahui oknum-oknum tadi, mari kita saling mengampuni dan membiarkan kesalahan-kesalahan yang sudah lalui, kemudian mari kita bergandeng tangan untuk memperjuangkan penentuan nasib sendiri. Saudara....! analisa saya bahwa, karena ada rasa kesalahan-kesalahan tadi, sehingga pada saat ini semua elemen perjuangan papua yang disebut perjuangan papua merdeka, tetapi motifnya berbeda (baca buku Pdt. S.Yoman, suara bagi kaum tak bersuara, halaman 52). Konsep perjuangan kita (kaum muda melanesia disebut benteng terakhir) mari kita sama-sama mengubah motif yang berlainan tadi. Saya yakin kalau kita tidak mengubah motif-motif tadi, pasti genosida akan terwujud di tanah papua (melanesia).
- Mahasiswa dan Pemuda bersuara untuk diaspirasikan kepada pemerintah indonesia di jakarta, bahwa para intelektual papua (Prof, Dr. Master, dll) yang sementara bertugas di pemerintah pusat, ditugaskan ke daerah-daerah asal di tanah papua, karena di sanah banyak daerah pemekaran yang sedang mengalami krisis sumber daya manusia untuk membangun daerahnya.
- Di desak untuk ditindak lanjuti Roma Agreement, dan dipertegaskan untuk membatasi waktu untuk penentuan nasib sendiri yang difasilitasi oleh pihak ketiga (agamawan internasional)
- Membangun dan mengubah serta menguatkan kerja diplomasi di luar negeri, dengan basis pada point 1 (satu) di atas
- Meminta pengakuan dan Review PEPERA 1969 alias Referendum
- Membangun ruang diskusi secara kelompok tentang sejarah perjuangan papua merdeka, sebagai salah satu politik pendidikan/pendidikan politik
- Kita tahu bahawa sejak kapan kita menggunakan bahasa indonesia (melayu).....? dan bahasa apa yang kita akan gunakan setelah merdeka
- Mengangkat harkat dan martabat budaya dari 7 (tujuh) wilayah adat yang nantinya menjadi negara bagian, ketujuh wilayah adat itu ialah; Meepago, Lanipago, Demta, Domberai, Bomberai, Saireri, Han-Ahnim
" Look To Jesus Is Lifes Way "