Kronologis 5
Pelajar SMA Ditembak Mati Oleh ABRI
dan
I.
Kronologis
Kejadian ini, terjadi pada hari
Minggu,7 Desember 2014, sekitar pukul 00:15 WP (Jam 12:00 Malam). Saat itu,
satu mobil Fortuner tanpa lampu melaju di depan pondok natal pemuda setempat,
menuju ke Madi. Tiga orang pemuda yang berada di pondok natal tersebut
menyampaikan kepada pengendara mobil untuk menyalakan lampu mobil. Mereka hanya
sampaikan ini malam, jadi pasang lampu baru lewat. Kita sama-sama jaga dan kami
juga merayakan natal jadi kamu juga menghargai kami. Namun pengemudi mobil yang
rupanya berisi aparat keamanan langsung lewat tanpa pembicaraan apapun. Tiga
pemuda itu kembali ke pondok seperti biasa. Mereka tidak pikir apa yang
terjadi, karena mereka tidak buat kesalahan.
Mereka tiga asyik pasang lagu-lagu
natal dan menikmati lagu natal, tiba-tiba satu truk berisi aparat gabungan (TNI
dan Polisi serta Timkhus ABRI) dan mobil fortuner dari arah Madi berhenti di
depan Pondok Natal. Mereka menganiaya Yulianus Yeimo sampai tidak berdaya
dan mereka (ABRI) bongkar Pondok Natal itu.
Pada malamnya Pasca penganiayaan
tersebut terjadi, maka pada pagi harin, senin 8 Desember 2014, masyarakat dari
kampung Ipakiye menuju ke kota Enarotali yang jaraknya diperkirakan 5 Km dengan
tujuan menanyakan dan meminta penjelasan dari aparat keamanan mengenai pelaku
dan mobil yang dikendarai.
Sekitar pukul 10.00 WIT (Pagi),
karena marah, masyarakat lalu membakar satu buah mobil Fortuner yang diduga
sebagai mobil yang semalam melintas di depan pondok natal. Setelah itu mereka
berkumpul di lapangan Karel Gobai, sambil bernyanyi dan waita. Tindakan
masyarakat ini ternyata ditanggapi secara brutal oleh aparat keamanan. Mereka (ABRI)
langsung menembak masyarakat yang ada di lapangan Karel Gobai itu. Lapangan
Karel Gobai itu terletak kantor koramil dan kantor polisi. Mereka (korban) itu
benar-benar masyarakat sipil dan pelajar. Jadi peristiwa berdarah di Paniai ini
tidak ada kaitan dengan Papua Merdeka atau TPN OPM,”Kata saksi lapangan.
II. Lima Pelajar SMA Ditembak Mati Oleh
ABRI
Berdasarkan penelusuran, 5 orang
yang ditembak mati ABRI adalah pelajar SMA Negeri 1 Paniai Timur adalah sebagai
Berikut :
1.Simon Degei berusia 18 Tahun, Ia Siswa di
SMA Negeri 1 Paniai dan saat itu berada di Kelas III. Ia ditembak
mati di tempat kejadian dan saat itu masih dijejer bersama mayat lainnya di
lapangan sepak bola Karel Gobay.
2.Otianus Gobai berusia 18 Tahun, Ia Siswa
SMA Negeri 1 Paniai Kelas III, mengenakan baju sekolah, Osis. Ia ditembak
mati di tempat.
3.Alfius Youw berusia 17 Tahun, Ia juga adalah
siswa SMA Negeri 1 Paniai Kelas III. Tampak di foto, dia mengenakan
baju olahraga biru. Sama dengan tiga lainnya, ia ditembak mati di tempat.
4.Yulian Yeimo berusia 17 Tahun, Ia belajar
di SMA Negeri 1 Paniai . Saat ini berada di kelas I. Ia meninggal di RSUD
Paniai.
5.Abia Gobai berumur 17 Tahun, Ia juga
adalah siswa SMA Negeri 1 Paniai. Seperti 3 rekan lainnya, ia berada di
Kelas III. Abia ditemukan tewas ditembak di Kampung Koge
Kotu, sebelah lapangan terbang, sekitar 400 meter dari Kantor Polres Paniai.
Mayat Abia Gobay telah dibawa pergi ke rumah oleh keluarga. Malam
ini tidak dijejer bersama mayat empat rekannya.
III.
Tujuh
Belas Warga Yang Luka-Luka Berat
Tujuh Belas Warga yang tampak kritis
luka tembak di RSUD Paniai. Nama-namanya adalah sebagai berikut :
1. Oni Yeimo (Pemuda) dirawat di
RSUD Paniai di Madi.
2. Yulian Mote (25 Tahun, PNS) dirawat
di RSUD Paniai di Madi.
3. Oktovianus Gobay (Siswa SMP KLS I)
dirawat di RSUD Paniai di Madi.
4. Noak Gobai (Mahasiswa di
STIKIP Semester V) dirawat di RSUD Paniai.
5. Bernadus Magai Yogi (Siswa SD
KLS IV) dirawat di RSUD Paniai di Madi.
6. Akulian Degey (Siswa SMP KLS
1) dirawat di RSUD Paniai di Madi.
7. Agusta Degey ( 28 Tahun, Ibu Rumah
Tangga) dirawat di RSUD.
8. Andarias Dogopia (Pemuda) dirawat di
RSUD Paniai di Madi.
9. Abernadus Bunai (Siswa SD KLS
IV) dirawat di RSUD Paniai di Madi.
10. Neles Gobay (PNS) dirawat di
RSUD Paniai di Madi.
11. Jerry Gobay (Siswa SD KLS V) dirawat
di RSUD Paniai di Madi.
12. Marice Yogi (52 Tahun, Ibu Rumah
Tangga) dirawat di RSUD Paniai di Madi.
13. Oktovianus Gobay (Siswa SD KLS
V) dirawat di RSUD Paniai di Madi.
14. Yulian Tobai (Satpam RSUD)
dirawat di RSUD Paniai di Madi, kritis.
15. Yuliana Edoway (Ibu Rumah Tangga)
dirawat di RSUD Paniai di Madi.
16. Jermias Kayame (48 Tahun, Kepala
Kampung Awabutu) dirawat di RSUD.
17. Selpi Dogopia (34)
Untuk itu, Kami membutuhkan dukungan
dari semua pihak yang peduli dengan masalah kemanusiaan, untuk menuntut KOMNAS
HAM RI Menyelesaikan Kasus ini sesuai hasil investigasi tanpa membelokan ke
ranah hukum yang tidak memuaskan bagi keluarga korban, sekaligus menuntut
Pemerintahan JOKOWI-JK Menyelesaikan kasus ini melalui pembentukan KPP HAM.
Oleh : Gempa –
KPH - Berapi
0 comments:
Posting Komentar