Pimpinan Gereja-Gereja Ketemu Dengan Presiden Jokowi
Tokoh Gereja dan Tokoh masyarakat Papua yang tergabung dalam forum gereja-gereja Papua menolak dengan tegas atas kunjungan Presiden Jokowi pada 8 -11 Mei 2015, sebelum meresponi janjinya pada kunjungan pertama bulan desember tahun 2014.
Setelah janji, Jokowi juga tidak pernah mengungkap beberapa kasus pelanggaran HAM berat yang terjadi di tanah Papua secara tegas, seperti kasus Paniai yang ditembak oleh Militer indonesia yang menewaskan 4 pelajar SMA Negeri 1 Paniai timur.
Dalam tahun 2015 ini, juga beberapa praktek kekerasan negara telah diterapkan oleh aparat negara yang punya senjata kepada seluruh rakyat Papua tanpa melihat budaya hidup orang asli Papua dan tanpa mematuhi hukum demokrasi yang ditetapkan oleh negara indonesia sendiri. Kekerasan tersebut sering tidak pernah kontrol oleh pimpinan kepada bawahannya, ketika anak buahnya ditugaskan di lapangan.
Pimpinan Gereja menambahkan presiden Jokowi tidak mungkin membina dan membangun Papua hanya dengan peletakan batu pondasi pada beberapa daerah di Papua, kalau Presiden tidak menuntaskan semua masalah di papua dari sejak tahun 1960-an hingga saat ini, yang dimediasi oleh pihak netral secara damai dan bermartabat.
Presiden hanya datang menimbulkan konflik dan kekerasan di tanah Papua yang dibuat oleh militer dan polisi indonesia dengan menggunakan alat negara (senjata), silakan datang. Tetapi, kami pimpinan Gereja-Geraja Papua demi keselamatan nyawa umat kami, maka kami menolak dengan tegas Presiden Jokowi datang ke Papua sebelum meresponi janji-mu, yaitu; Papua tidak hanya membangun sisi kesejahteraan, kesehatan, pendidikan dan infrastruktur, namun saya akan menyelesaikan semua masalah Papua dari akar melalui jalan dialog yang difasilitasi oleh pihak ketiga.
" Look To Jesus Is Lifes Way "
0 comments:
Posting Komentar