Minggu, 14 Desember 2014

Nabire Tempo Dulu 50 Tahun Silam

Kegelapan menutupi teluk saireri permai, gerimis hujan malam terbawa angin, sepoi-sepoi kedinginan, hali lintar gempa gempita. hari semakin menyusud di malam pekat gelap gulita menutupi daratan hati setiap kita.tersayup-sayup terdengar jauh di sana. Alunan syair merdu geitai aweida gani makai…meiya anepa naepei dimi, bunita tapa teuwitai, haleluya anii ideide. namun kebanyakan orang jauh berlari pergi tinggalkan syair itu, enta kemana ku tidak tahu.
Kegelapan menutupi kebenaran yang hakiki, akal budi pengertian, pemahaman terabaikan ditelang kegelapan jaman di sana. terhempas keeping-keping kepedihan, kesakitan, airmata, darah kematian berjalan terus …di saat ku tak tahu………mengapa ???……kenapa..???begitu mudah terjadi dalam kebingungan, keraguan, ketakutan, kertagigi. di sana ada suara panggilan lembut …………oooh……….sobat dari galilea, dating membawa terang kebenaran untuk menaklukkankegelapan. Keterbelakangan, kemunafikan, kebodohan dan memberikanku. .kekuatan, kekuasaannya untuk menaklukan jaman kegelapan ini, dengan doa dan iman kepada sahabat dari galilea, Tuhan Kita Yesus Kristus. “ Haleluya amin”.

 Oleh : Lukmu

" Look To Jesus Is Lifes Way "

0 comments:

Posting Komentar

Ingatan

Hanya " SATU PAPUA " Dari Dulu Menjadi " SATU Dan KUAT " Demi Mewujudkan Impian Masa Depan Bangsa Papua. Menulis tentang apa yang saya saksikan dengan MATA, HATI, dan PIKIRAN ke-MELANESIA-an saya di West Papua sebelum menerima salah satu bagian dari hidup yang mutlak, yakni KEMATIAN...

Message For Visitor

=== Write about what I see with EYES, HEART and MIND the MELANESIA's Version my West Papua before receiving one part of life is absolute, ie DEATH ===