This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Selasa, 05 Mei 2015

Tokoh Gereja Papua Tolak Kunjungan Presiden Jokowi 8 - 11 Mei 2015


Pimpinan Gereja-Gereja Ketemu Dengan Presiden Jokowi

 Tokoh Gereja dan Tokoh masyarakat Papua yang tergabung dalam forum gereja-gereja Papua menolak dengan tegas atas kunjungan Presiden Jokowi pada 8 -11 Mei 2015, sebelum meresponi janjinya pada kunjungan pertama bulan desember tahun 2014. 
Setelah janji, Jokowi juga tidak pernah mengungkap beberapa kasus pelanggaran HAM berat yang terjadi di tanah Papua secara tegas, seperti kasus Paniai yang ditembak oleh Militer indonesia yang menewaskan 4 pelajar SMA Negeri 1 Paniai timur.
Dalam tahun 2015 ini, juga beberapa praktek kekerasan negara telah diterapkan oleh aparat negara yang punya senjata kepada seluruh rakyat Papua tanpa melihat budaya hidup orang asli Papua dan tanpa mematuhi hukum demokrasi yang ditetapkan oleh negara indonesia sendiri. Kekerasan tersebut sering tidak pernah kontrol oleh pimpinan kepada bawahannya, ketika anak buahnya ditugaskan di lapangan.
Pimpinan Gereja menambahkan presiden Jokowi tidak mungkin membina dan membangun Papua hanya dengan peletakan batu pondasi pada beberapa daerah di Papua, kalau Presiden tidak menuntaskan semua masalah di papua dari sejak tahun 1960-an hingga saat ini, yang dimediasi oleh pihak netral secara damai dan bermartabat. 
Presiden hanya datang menimbulkan konflik dan kekerasan di tanah Papua yang dibuat oleh militer dan polisi indonesia dengan menggunakan alat negara (senjata), silakan datang. Tetapi, kami pimpinan Gereja-Geraja Papua demi keselamatan nyawa umat kami, maka kami menolak dengan tegas Presiden Jokowi datang ke Papua sebelum meresponi janji-mu, yaitu; Papua tidak hanya membangun sisi kesejahteraan, kesehatan, pendidikan dan infrastruktur, namun saya akan menyelesaikan semua masalah Papua dari akar melalui jalan dialog yang difasilitasi oleh pihak ketiga.

" Look To Jesus Is Lifes Way "

Sabtu, 02 Mei 2015

Yusup Suharyono, SJ Punya Rencana Membungkam Masalah Kemanusiaan di Wilayah Nabire Melalui Ibadah Misa-nya

Pastor Paroki Kristus Sahabat Kita (KSK) Nabire, Yusup Suharyono, SJ  mengungkit masalah kemanusiaan dan meremehkan kaum terpelajar di misa pagi Gereja KSK Nabire, Minggu (03/05/15)  pukul 09.00 WPB.
---------------------------------------------------------------------------------------
“Saya mengetahui dan pernah melihat kaum terpelajar berbicara soal kemanusiaan, seakan Allah tidak bersama mereka,” kata Pastor Paroki KSK Nabire, Yusuf Suharyono, SJ saat kotbah.
Selain dari itu, pastor mengajak umat KSK untuk bersatu teguh, sesuai tema pada misa hari ini, “Memperkokoh Kebersamaan”.
 “Dalam lima sila, terdapat di poin ke dua, yang berbunyi “Kemanusian yang adil dan beradab”. Maka dengan demikian, kita mempersatukan umat dari Sabang sampai Merauke.
-------------------------------------------------------------------------
Seharusnya Sj.ini belajar kembali tentang “pendalaman Alkitab” agar dia tahu kebenaran yang tertulis dalam Alkitab yang tepat. Tetapi, Dia ingin memanfaatkan menjadi Pastor hanya cari makan, itu wajar-wajar saja terjadi, seharusnya kotbahnya tidak seperti begitu kalau benar dia seorang Pastor. Sebenarnya justru Pastor itulah yang harus tegahkan keadilan dan kemanusiaan di tanah Papua yang selama ini dibungkam oleh Pemerintah Indonesia.
Setelah saya membaca isu ini yang dipublikasi melalui majalah black koteka, saya konfirmasi ke nabire, kepada umatnya yang lain “ ternyata khotbah ini benar, diungkap oleh Pastor Sj itu saat dia kotbah tentang firman Tuhan,” setelah itu saya merasa ini khotbah semacam apa ini, kotbahnya macam orang munafik (kafir) yang selalu pro program iblis untuk menghabiskan nyawa umat Tuhan.
----------------------------------------------------------------------------
Selanjutnya saya membernarkan dengan tanggapan juru bicara (jubir) KNPB Wilayah Nabire, Deserius Goo, Yaitu “Negara mempunyai hukum di atas hukum.  Artinya bahwa negara ini punya hukum tetapi tidak pernah menerapkan hukumanya.”
Deserius menilai, hukum dibuat oleh negara ini hanya untuk mencari kepentingan. “Mereka menegakkan pancasila, tetapi mereka juga yang membuat konflik di atas Tanah Papua, khususnya di Nabire.
Selain itu, Deserius mengatakan, sila kedua bangsa ini untuk uang dan jabatan. “Militer Indonesia selama ini melanggar sila kedua: membunuh rakyat Papua dan memenjarakan untuk mendapatkan uang dan jabatan. Sumber : MajalahBlack Koteka

" Look To Jesus Is Lifes Way "

Laporan Penuh KNPB : Aksi Tolak Aneksasi Di West Papua, 1 Mei 2015

Laporan KNPBNEWS 1  Mei  sampai 2 Mei, 2015

Laporan KNPB – Aksi damai menolak aneksasi West Papua ke dalam kekuasaan kolonial Indonesia pada 1 Mei 2015 dilakukan oleh bangsa Papua secara serentak di West Papua. Komite Nasional Papua Barat [KNPB] mengambil peran sebagai mediator aksi damai di teritori West Papua. Organisasi-organisasi Perlawanan yang tergabung dalam United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) juga menyeruhkan rakyat West Papua agar bergabung dalam seruan aksi damai yang dikeluarkan oleh KNPB. Demo damai digelar di berbagai wilayah. Penguasa kolonial Indonesia melalui TNI dn Polri menyikapinya dengan tegas. Penembakan, intimidasi, pembubaran, dan pemenjaraan. Berikut kronologis lengkap sejak 28 April hingga 2 Mei 2015.
28 April 2015
12.00 – Kepolisian Resort Nabire Papua menangkap tiga pemuda Papua, Martinus Pigai (17), Anton Pigome (24), dan Marthen Iyai (28) saat membersihkan “Taman Bunga Bangsa Papua” Oyehe, pusat kota Nabire, Provinsi Papua. Mereka tiga bermaksud memberihkan taman tersebut untuk aksi damai penolakan Aneksasi pada 1 Mei 2015. Tiga pemuda tersebut telah dipulangkan keesoakan harinya, Rabu (29/4/15), Pukul 12:00 siang.
30 April 2015
10:45 – Militer kolonial Indonesia menembak mati Leonardus Magai Yogi, Panglima Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPN-PB) Komando Daerah (Pangkodab) Paniai, di Sanoba Nabire, Papua. Leonardus dilumpuhkan dan ditangkap bersama tiga orang anggota diantaranya, Yulianus Nawipa, Marten Magai dan Melianus Muyapa. Ketiga anggota tersebut kena luka tembak dan yang dirawat di RSUD Nabire. Sementara Leonardus yang dilumpuhkan dan ditangkap hidup-hidup tersebut ditembak mati kembali.
12:12 – Polisi tangkap dan intimidasi 12 aktivis KNPB Manokwari saat membagi-bagi selebaran aksi damai di Lampu Merah, depan pasar Sanggeng, Manokwari. Sebelum ditangkap, aparat mengeluarkan tembakan sebanyak empat kali.
20:00 – Ratusan personil Polisi dan TNI mengepung kantor KNPB di Merauke. Mereka mendirikan tenda untuk mengawasi aktivitas KNPB.
1 Mei 2015
01:06 – Gabungan TNI dan Polri menggrebek kantor KNPB secara brutal dan menangkap 16 anggota KNPB dan Ketua Parlemen Rakyat Daerah (PRD) Merauke, Pangkrasia Yeem. Mereka dibawa ke Markas Polisi Resort Merauke. Mereka yang diantaranya: Gento Emericus Dop (Ketua KNPB Merauke), Yosep Muyan (Anggota KNPB Merauke), Yosep Imbanop (Ketua Parlemen Suku Muju), Zakarias Y. Sraun (Ketua KNPB Sektor Ongkatmit) , Emanuel Matemko, Yohanes Kayop, Ibrahim Dewap, Jan Obakam, Iknasius Wamin, Thomas Pisakai, Fransisku Pisakai, Julianus Tabiet dan Isak Sosochom (pada pukul 17.00 sore, mereka dipulangkan).
08:00 – Rakyat Yahukimo yang dimediasi KNPB telah turun di Dekai, Yahukimo untuk menolak aneksasi dan mendukung ULMWP untuk masuk MSG. Aksi dipusatkan di dua tempat. Di titik pertama, pertigaan Jhon Banua, rakyat West Papua melakukan aksi dibawah teror 4 truk polisi bersenjata lengkap. Sementara, di titik kedua, di Pertigaan PT. Agung Mulia, Rakyat dibawah komando ketua KNPB, Erinus Suhun menggelar aksi dan membacakan pernyataan KNPB. Aksi bubar pada jam 11 siang.
10.00 – Aksi demo damai menolak aneksasi West Papua ke dalam Indonesia di Jayapura dibawah pimpinan Bazoka Logo, Juru Biara KNPB dimulai di Gabura Uncen, Perumnas III, Waena, Jayapura, West Papua.
10:15 – Selanjutnya, Polisi Indonesia dan TNI dengan kekuatan besar memblokade aksi damai dan langsung (tanpa negosiasi) membubarkan dan menangkap dan mengintimidasi ratusan massa rakyat sipil. Sebanyak 30 orang ditangkap dan dibawa ke Rumah tahanapan Polisi Resort Kota Jayapura. Mereka adalah: Bozoka Logo (Juru biraca KNPB Pusat), Ogram Wanimbo (ketua Diplomasi KNPB Pusat), Nopen Asso (anggota KNPB), Nita wenda (anggota KNPB) Ibu Paulina Pakage, Lascar Matius Sama (anggota KNPB), Mandenas Sol (Angota KNPB pusat), Sam Lokon, Hosea Yeimo (anggota KNPB), Musa Boma, Isak Togotly (anggota KNPB anak sekolah SMA), Yoner Uaga (Anggota KNPB Timika), Otniel Balingga (anggota KNPB), Teren Surabut (BEM Uncen Bidang Hukum Dan Ham), Natalis Edoway, Yance Uaga (anggota KNPB), Kosmos Iyai, Tepanius Tabuni, Natalis Goo, Allo Yeimo (anggota KNPB), Yusup Giban, Joni Soll, Sony Dogopia, Oto Mabel (anggota KNPB), Ukum Himan, Lember Gwijangge, Anton Gabay (anggota KNPB), Soa Mabel (anggota KNPB), Awel Wetapo dan Alidius Kotoki. (Mereka dipulangkan pada tanggal 2 Mei 2015, pukul 09.00 pagi. Sementara Bazoka Logo, Ogram Wanimbo dan Yoner Uaga akan wajib lapor pada hari Senin mendatang).
10:16 – TNI/Polri bersenjata lengkap melakukan pengrusakan terhadap sekretariat KNPB & PRD Kaimana. Polisi sempat bakar sekretariat KNPB tapi rakyat Papua berhasil padamkan apinya. Sementara itu, Setelah Ruben Furay (Ketua KNPB Kaimana) dan Sepi Surbay (anggota KNPB) ditangkap saat hendak melakukan orasi menolak aneksasi Papua ke Indonesia. (Hingga saat ini keduanya belum dibebaskan).
10:18 – Di fak-fak rakyat West Papua juga turun jalan, walau demikian, Polisi membubarkan.
10:30: Ibadah peringatan hari aneksasi mulai dilakukan di halaman kantor KNPB Timika. Wakil-wakil Parlemen Rakyat Daerah Timika menghadiri ibadah bersama ratusan massa rakyat West Papua. Setelah ibadah, rakyat membuat tanda tangan diatas kain putih sebagai dukungan terhadap ULMWP untuk diterima menjadi anggota Melanesian Spearhead Groups (MSG). Ibadah berlangsung aman sekalipun ada intervensi dari intelijen Indonesia dan teror udara melalui patroli hellycopter milik PT. Freeport yang dipakai Indonesia untuk memantau dan menakuti rakyat West Papua di Timika.
11:30 – Rakyat West Papua di Manokwari turun jalan untuk menolak aneksasi West Papua ke dalam Indonesia, sekaligus mendukung ULMWP untuk menjadi anggota MSG. Namun Polisi dengan kekuatan penuh membubarkan massa rakyat dan menangkap 400 lebih masa rakyat. Mereka lalu dipulangkan pada sore hari.
11.30 – Di Asmat, rakyat West Papua juga melakukan ibadah peringatan Aneksasi West Papua kedalam Indonesia. KNPB Wilayah Asmat membacakan pernyataan yang meminta PBB melihat kembali perjanjian New York. Mereka juga mendukung ULMWP untuk diterima menjadi anggota MSG.
12.00 – Rakyat West Papua di Sorong juga membentangkan spanduk-spanduk dukungan terhadap ULMWP, dan menolak aneksasi West Papua ke dalam Indonesia.
12.00 – Rakyat West Papua melalui KNPB dan PRD di Nabire mengadakan jumpa press. Mereka menolak Aneksasi dan menyeruhkan negara-negara melanesia untuk mendukung ULMWP menjadi anggota MSG. Mereka juga mengutuk penangkapan aktivis di berbagai daerah di seluruh West Papua.
12.15 – Bertempat di Pendopo Adat Biak, rakyat West Papua membentangkan spanduk-spanduk penolakan aneksasi West Papua ke dalam Indonesia. Ketua PRD Biak, Apolos Sroyer mengutuk keras proses aneksasi dan meminta negara-negara Melanesia mendukung upaya ULMWP untuk menjadi anggota MSG.
Aksi serentak rakyat West Papua yang dimediasi KNPB secara damai memiliki tuntutan utama yakni:
1.   Mengutuk dan menolak aneksasi West Papua kedalam Indonesia 1 Mei 1963
2. Menyatakan ULMWP sebagai wadah representasi rakyat West Papua, dan mendukung ULMWP didaftarkan sebagai anggota MSG.
3.   Menuntut referendum sebagai solusi damai, demokatis dan final.
Segala upaya penguasa kolonial Indonesia untuk menghentikan perjuangan pembebasan bangsa Papua Barat tidak akan membuat kami mundur. Kami tetap berkomitmen mendorong gerakan perlawanan damai dan bermartabat untuk memenuhi hak fundamental rakyat West Papua untuk menentukan nasibnya sendiri, diatas teritori West Papua.“Kita Harus Mengakhiri”
 -----------------------------------------------------------------------------
Di Laporkan oleh -Badan Pengurus Pusat KNPB
Jayapura, 2 Mei 2015
Victor Yeimo, Ketua Umum KNPB

Ones Suhuniap, Sekretaris KNPB

" Look To Jesus Is Lifes Way "

Wartawan Indonesia Membohongi Kronologis Militer Indonesia Tembak Leonardus Yogi dkk Di Nabire

Gabungan TNI & Polisi serta Tim Khusus menembak Leonardus Magay Yogi Pimpinan TPN Wilayah Paniai, pada hari kamis 30 april pagi, sekitar pukul 10.45 WIT di Kampung Sanoba atas Distrik Nabire Kabupaten Nabire, Papua. Pengejaran dan penangkapan dilakukan gabungan TNI & Polisi/tim khusus terhadap Panglima TPN-OPM Divisi II Pemka IV Wilayah Paniai, Leonardus Magai bersama 5 orang anggotanya.
Dari kronologis yang diterima saksimata, di area Pantai Gedo Kampung Sanoba, aparat Satgas Polda dan Timsus mengejar Pimpinan TPN-OPM Divisi II Makodam Pemka IV Paniai bersama kawan-kawannya yang sedang menggunakan mobil taksi Toyota Innova dengan nomor DS 7372 K. Saat itu TNI/POLRI Kejar sambil mengeluarkan peluru sembarangan tanpa melihat rumah warga, akhirnya Mobil yang di pake oleh rombongan Leo Yogi berhenti.
Namun, saat pemberhentian mobil mereka, pimpinan TPN-OPM tidak mengeluarkan senjata api,sebab mereka dalam keadaan takut. Beberapa media Indonesia yang diberitakan rombongan Leo Yogi keluarkan senjata api itu hanya mengelabui isu ini dan tipu belaka saja sebab yang kejar adalah bukan TPN-OPM, tetapi dari Timsus.
Satgas dan Timsus Nabire sambil mengeluarkan sejata api tanpa melihat rumah warga. Kemuadian aparat keamanan melepaskan tembakan sembarangan ke arah Leonardus Yogi (Pimpinan TPN/OPM), Yulian Nawipa, dan 2 orang namanya tidak ketahui (Anggota TPM-OPM) serta Melianus Muyapa (Sopir mobil) langsung dapat ditembak melumpuhkan mereka. Selanjutnya, Pimpinan TPN-OPM bersama Yulian Nawipa dan Marchel Muyapa (sopir) ini dibawa ke RSUD Nabire untuk di evakuasi. Dua orang anggota TPN-OPM yang kena tembakan ringan itu melarikan diri, sementara namanya tidak diketahui.
Kemudian, beberpa media Indonesia menyatakan gabungan Timsus, satgas TNI polisi di nabire hanya menangkap mengamankan itu Pimpinan TPN – OPM Leonardus Yogi dan anggotanya di tangkap itu, berita tipu. Sebenarnya itu, gabungan TNI dan Polisi serta BIN kejar mereka sambil mengeluarkan senjata api tanpa melihat masyarakat yang ada di pinggir jalan. Makanya rombongan Leonardus suruh berhenti sopirnya, jangan sampai warga yang ada di sekitar sanoba ada yang kena tembakan. Akhirnya Leo dan anggotanya mengerahkan diri ditembak melumpuhkan, kemudian dipertengahan jalan Leonardus Yogi ditembak mati peristiwa itu terjadi sekitar pukul 10 :40 waktu papua. 
Pura-pura TNI /Polisis bawa ke RSUD nabire bersama Yulian Nawipa & Marchel Muyapa (sopir). Sesampai di RSUD wartawan majalahselangkah namanya Yulianus Kuayo, mau tanyakan kronologis dan mau ambil fotonya di RSUD, tetapi pihak TNI/Polisi menangkapnya dan dibawa ke polres nabire, pada hal ini wartawan yang punya kartu ID. Untuk sementara mayat Leonardus bersama 2 orang yang kena tembakan di tahan di Polres Nabire. Dikabarkan bahwa Mayat Leonardus Magay Yogi akan dibawa ke jayapura oleh timsus, TNI/Polisi Indonesia. Selamat mediasi isu ini ke dunia internasional. (saksimata).


" Look To Jesus Is Lifes Way "

Ingatan

Hanya " SATU PAPUA " Dari Dulu Menjadi " SATU Dan KUAT " Demi Mewujudkan Impian Masa Depan Bangsa Papua. Menulis tentang apa yang saya saksikan dengan MATA, HATI, dan PIKIRAN ke-MELANESIA-an saya di West Papua sebelum menerima salah satu bagian dari hidup yang mutlak, yakni KEMATIAN...

Message For Visitor

=== Write about what I see with EYES, HEART and MIND the MELANESIA's Version my West Papua before receiving one part of life is absolute, ie DEATH ===