Selasa, 16 September 2014

Jantung Hidup Kristiani

 JANTUNG HIDUP KRISTIANI

(KPR. 10:25-26, 34-35, 44-48, 1 Yoh.4:7-10, Injil Yoh.15:9-17)

Dalam surat puasa tahun 2012, Uskup Manado, Mgr.Yosef Suwatan, menulis kalimat menarik ini: masa prapaskah memberi kita suatu kesempatan merefleksikan dam melaksanakan “jantung kehidupan kristiani”, yaitu amal kasih. Kasih kepada sesama adalah bukti bahwa kita anak-anak Allah, murid Kristus. Karena itu Bapak Uskup mengajak umatnya untuk saling membantu dalam kasih pekerjaan baik karena kasih adalah identitas kita sebagai pengikut kristus.
Dalam amanat perpisahannya Yesus mengajarkan kepada murid-murid-Nya perintah cinta/kasih.  Tinggallah dalam kasih-Ku, adalah bukti bahwa kita mengikuti perintah Guru, yakni saling mengasihi seperti Yesus telah mengasihi mereka. Lebih jauh lagi Yesus menjelaskan tentang kasih: tidak ada kasih yang lebih besar daripada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabat-Nya. Bagi Yesus, para murid-Nya termasuk kita, adalah sahabat-sahabat-Nya dan karena itu Yesus rela mati untuk sahabat-sahabat-Nya. Alasan hanya satu: KASIH. Karena kita begitu dikasihi Allah maka hendaknya kita juga mengasihi sesama kita karena kita adalah anak-anak Allah. Bukti kasih Allah adalah bahwa Allah mengutus Putera-Nya yang tunggal supaya manusia hidup oleh-Nya.
Berbicara kasih atau cinta itu gampang tetapi hal yang sulit adalah melaksanakannya. Satu hal yang bisa mendorong kita mengasihi adalah kalau kita merasa dikasihi. Karena itu, sadarilah bahwa hari-hari hidup adalah saat-saat Allah mengasihi kita lewat kebaikan-kebaikan yang kita alami langsung dari Allah atau melalui orang-orang di sekitar kita. Kita semua adalah pribadi-pribadi yang dicintai. Oleh karena itu, mari berbagi kasih dengan sesama karena itulah “jantung hidup kristiani.” Kalau kita mengaku diri sebagai murid Kristus, maka kasih adalah syarat mutlak bagi kita. (       Sumber: St.Thomas Aquinas-Amban).
KEBENARAN
(KPR.2:1-11, Gal.5:16-25, Yoh.15:26-27, 16:12-15)

Berita yang paling hangat saat ini adalah soal korupsi. Banyak orang lupa diri dan sesamanya sehingga terjerumus dalam kenikmatan korupsi. Korupsi menjadi kata favorit saat ini dan menjadi hobby yang paling menarik. Sebaliknya, kebenaran adalah kata yang paling malang di dunia karena orang kurang suka berbicara tentangnya apalagi membelanya. Ironisnya, orang lebih membela korupsi dari kebenaran. Saudara atau teman yang korupsi dibela sementara kebenaran dan keadilan, yang merupakan kerinduan orang kecil, ditinggalkan tertulis rapi dalam undang-undang dasar dan buku-buku suci lainnya.
Yesus adalah satu tokoh yang mencintai kebenaran dan bahkan mengidentikkan diri-Nya dengan kebenaran yang berasal dari Bapa untuk memimpin mereka dalam seluruh kebenaran. Para murid dijiwai oleh Roh kebenaran yang membuat mereka mampu mengetahui kebenaran dari Allah yang mengajarkan kebenaran itu sendiri. Orang yang benar adalah orang yang mengatakan kebenaran yang didengarnya dari Allah. Orang yang benar hidup oleh Roh dan tidak menuruti keinginan daging. Daging menuntun kita ke hal-hal yang bertentangan dengan kehendak Allah.
Kita telah menerima Roh Kudus ketika dibabtis. Baiklah kita hidup oleh Roh. Tanda bahwa seorang hidup dari Roh Kudus adalah berani membela kebenaran. Saat ini, iman kita sebagai orang kristen ditantang. Di tengah dunia yang alergi dengan kebenaran, kita hendaknya tetap menjadi nabi-nabi kebenaran. Gantilah budaya korupsi dengan budaya kasih. Kita harus berani menyatakan kebenaran terhadap praktek yang menyimpang dalam masyarakat. Ketika kita menunda pekerjaan itu mungkin benar menurut kita, namun kita sudah melakukan korupsi terhadap waktu yang bisa dipakai bersama orang lain. Berhentilah mencari pembenaran, tetapi praktekkanlah kebenaran. (Sumber: St.Thomas Aquinas-Amban Manokwari)



" Look To Jesus Is Lifes Way "

0 comments:

Posting Komentar

Ingatan

Hanya " SATU PAPUA " Dari Dulu Menjadi " SATU Dan KUAT " Demi Mewujudkan Impian Masa Depan Bangsa Papua. Menulis tentang apa yang saya saksikan dengan MATA, HATI, dan PIKIRAN ke-MELANESIA-an saya di West Papua sebelum menerima salah satu bagian dari hidup yang mutlak, yakni KEMATIAN...

Message For Visitor

=== Write about what I see with EYES, HEART and MIND the MELANESIA's Version my West Papua before receiving one part of life is absolute, ie DEATH ===