Minggu, Desember 14, 2014
Gerimis malam membasahi air mata, keringat dan darah
bersama mengalir di bumi paniai. Tawa dan canda, girang-gembirah terus berulang tak
menghiraukan siapa, disamping terjatuh lemas tak berdaya nyaris terpukul
tertembak. Tangisan basah air mata pilu rasa hati terputus jauh pergi dari ku
enta kemana. Duhai nakku kutiman-timan, kubelai-belai pewaris hidupku kini kau
dewasa, dimanakahkau tiada bersama bayanganmu tuk selamanya.
Ngapa tinggalkan
namamu biar bawah bersamamu pergi bersama bayang-bayangmu, agar mama
menghapuskan warisanmu tersayang, mama berikan warisanmu kepada mereka yang
menembakmu sayang kau telah tiada mau apadikata!!!. Keringatan bersama tangisan
mama jalani hidup hayat ini kupersembahkan pada mentari dan rembulan yang
bersamaku juga, gerimis malam angin sepoi-sepoi, meski kuteringat kembali duhai
kekasi hatiku yang terputus jauh pergi enta kemana tak akan kembali bersama
bunda. Goresan
ibunda sayang.
Oleh : Lukmu
" Look To Jesus Is Lifes Way "
Ingatan
Hanya " SATU PAPUA " Dari Dulu Menjadi " SATU Dan KUAT " Demi Mewujudkan Impian Masa Depan Bangsa Papua. Menulis tentang apa yang saya saksikan dengan MATA, HATI, dan PIKIRAN ke-MELANESIA-an saya di West Papua sebelum menerima salah satu bagian dari hidup yang mutlak, yakni KEMATIAN...
Message For Visitor
=== Write about what I see with EYES, HEART and MIND the MELANESIA's Version my West Papua before receiving one part of life is absolute, ie DEATH ===
0 comments:
Posting Komentar